TENTUKAN PILIHANMU: HIKMAT ATAU KEKAYAAN 1 Raja-Raja 3 :4-14
Saudaraku! Jika Allah datang
kepada Anda dan berkata, “Kau boleh meminta apa saja,” apakah jawaban Anda? Apa
yang Anda minta? Barangkali tidak salah kebanyakan dari manusia meminta
kekayaan, dan yang serupa dengan itu.. Salomo berdoa! Ada dua bagian utama
dalam doa Salomo: Pertama, ia merendahkan diri di hadapan Allah, sambil
berkata: “Aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.” Kedua, ia meminta
“pengertian untuk memutuskan hukum.” Ia ingin mendapatkan kebijaksanaan untuk
memutuskan suatu perkara dengan benar dan adil. Salomo menginginkan kasih
karunia dan kebijaksanaan dan kuasa untuk setiap situasi yang timbul dalam
kerajaan. Ia tidak meminta apa-apa untuk dirinya sendiri kecuali kebijaksanaan
untuk memerintah umat Allah secara bijaksana. Allah berkenan pada permintaan
Salomo. Allah memberi Salomo hal-hal penting yang dimintanya dan menambahkan
hal-hal lain yang tidak dimintanya. Allah berkata, “Dan juga apa yang tidak kau
minta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang
umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.” Nas ini
mengajarkan tentang hal yang terutama dalam hidup yakni memperoleh hikmat
atau kebijaksanaan, sebab dengan itu kita diberi kemampuan untuk memperoleh
hidup yang lebih bermakna dan bahagia, serta mampu menimbang berbagai perkara
dengan benar dan adil. Memilih kekayaan dan umur panjang tidaklah salah, tetapi
hal demikian sifatnya sementara, semuanya itu tidaklah abadi, namun dengan
hikmat itu, orang diberi pemahaman yang dalam dan lebih sempurna untuk memaknai
hidup yang sesuai kehendak Tuhan.
Saudara, dalam hidup banyak
perkara yang di dalamnya kita harus membuat keputusan, memang tidak mudah sebab
kepintaran yang ada pada kita tidak selamanya dapat memberi jawaban yang lebih
tepat. Sebagai pemimpin tidak hanya kepintaran intelektual yang dibutuhkan
tetapi hikmat yang dari Tuhan, sebab banyak persoalan yang rumit yang dihadapi.
Hikmat itu mengajarkan tentang bagaimana orang harus mengandalkan Tuhan dalam
setiap keputusanya, dan ia akan dimampukan untuk melaksanakan itu sehingga
hasilnya berdampak positif untuk membangun hidup yang lebih baik. Raja Salomo
sebagai abdi Tuhan ketika Tuhan menyodorkan apa yang dia minta bukan kekayaan,
umur panjang, tetapi hikmat agar ia faham menimbang perkara dan membedakan
antara yang baik dan yang jahat. Oleh karena yang dia minta adalah sesuai
kehendak Tuhan maka hal itu diberikan kepadanya, sehingga dengan demikian,
ia menjadi orang yang paling istimewa dan bijaksana di antara raja-raja
lainya. Sikap demikian perlu kita teladani, sekarang ini orang berlomba-lomba
untuk meraih kepintaran namun hidup bukan semakin baik dan benar, tetapi dengan
meraih hikmat Tuhan, hidup manusia akan semakin baik dan benar. Apa yang kita
cari di dunia ini, tidak salah orang mencari kepintaran, tetapi tanpa hikmat
Tuhan, ia sulit menggapai kebahagiaan hidup. Tuhan telah menyediakan hikmat
bagi kita, jadi perolehlah hikmat dan pengertian supaya kamu hidup. Takut akan
Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat
dan didikan (Amsal 1:7). Begitu penting dan berharganya hikmat, hal itu lebih
berharga dari emas dan perak, orang yang menerima dan mempergunakanya, dialah
yang disebut orang berbahagia. Kebahagiaan orang bukan diukur dengan kekayaan
tetapi dari hikmat yang dia pergunakan untuk memaknai hidup ini, baginya hidup
harus disyukuri sebab itu adalah anugerah Tuhan semata.
Saudara, pilihlah yang terutama yakni
hikmat yang dari Tuhan, sehingga kita diberi pengertian tentang arti dan
makna hidup, baik hidup di dunia ini juga tentang hidup yang akan datang. Atas
dasar hikmat yang dari atas itu, Tuhan Yesus telah menyingkapkan
rahasia besar bagi setiap orang percaya tentang hidup yang kekal itu, orang
yang kurang berhikmat, baiklah dia meminta di dalam doa dengan sungguh-sungguh
maka Tuhan akan memberikanya. Mintalah hikmat, kearifan atau kecerdasan kepada
Tuhan. Mintalah kemampuan memilah dan menimbang masalah. Mintalah kecerdasan
membedakan yang benar dan yang salah. Mintalah kemampuan mengambil keputusan
yang tepat. Mintalah hati dan pikiran yang bening dan cerah untuk mengenali
kehendak Tuhan. Jadilah cerdas, pintar dan bijak. Dialah sumber hikmat, dan tetaplah
tinggal di dalam FirmanNya dan akuilah Dia dalam segala lakumu maka kamu
akan hidup dengan hikmat itu. Amin
Salinan dari :
PDT. ADVEN LEONARD,D.MIN
BLOG HAUMA NA RATA