PEMAHAMAN IMAN GPIB
Payung Teologi Untuk Mengeja-wantahkan Gereja Missioner
Pdt. S.Th. Kaihatu M.Th.
Materi Bina Tahap 1
Calon Diaken – Penatua GPIB
Masa Bakti 2012 - 2017
I. PIKIRAN-PIKIRAN POKOK
1. Keselamatan
Tindakan Allah yang berpuncak dalam Yesus Kristus. Kuasa Yesus Kristus yang tak terbatas, karena Dia adalah Allah sendiri.
2. Gereja
Gereja itu karya Allah. Gereja itu pada dasarnya Esa karena pembentuknya esa.
Tugas gereja sebagai alat untuk menunjukkan keprihatinan Allah akan penderitaan manusia.
3. Manusia
Manusia sebagai ciptaan Allah yang mulia
Manusia sebagai mandataris Allah yang menyalah-gunakan kedaulatannya Rehabilitasi martabat manusia dalam Yesus Kristus.
4. Alam dan Sumber Daya
Alam sebagai ciptaan Allah Kemungkinan manusia untuk memanfaatkan alam Pengendalian terhadap kemungkinan itu, agar jangan ada kehancuran.
5. Negara dan Bangsa
Allah yang memberikan kuasa pemerintahan, Peranan rakyat dalam kebersamaan Fungsi kenabian gereja terhadap negara.
6. Masa Depan
Peran sentral dari Yesus Kristus. Kepentingan karya manusia sebagai tanda tanda kehadiran Kerajaan Allah.
7. Firman Allah
Firman Allah yang mencipta, Firman Allah ewujud dalam pribadi Yesus Kristus, Alkitab yang merupakan landasan pemberitaan gereja dari masa ke masa.
KAPITA SELECTA
Pemahaman Iman adalah gabungan antara pengakuan iman yang Trinitaris, dan kenyataan tantangan kontekstual yang dihadapi Gereja.
GPIB yang reformatoris dan dipengaruhi oleh pikiran pikiran Johanes Calvin, terpola dalam pikiran Trinitaris, dimana tekanan yang sama diberikan pada aspek Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Beberapa hal yang selalu diingat ketika GPIB merumuskan pemahaman Iman-nya:
1. Firman Tuhan sendiri
2. Sejarah
3. Konteks dan Budaya
4. Trinitaris dan Trinitatis
Bagaimana wajah Indonesia, itulah wajah tantangan GPIB.
GPIB hadir dalam masyarakat yang mayoritas non Kristen
GPIB hadir dalam suatu masyarakat yang memiliki begitu banyak sumber daya alam, akan tetapi masyarakatnya miskin secara akut
GPIB hadir dalam suatu situasi dimana masyarakatnya sedang ‘diserbu’ oleh budaya global.
Dalam budaya global, orang harus menerima kenyataan pluralitas.
Satu hal lagi yang merupakan tantangan bagi pelayanan Gereja, yakni kekerasan.
Beberapa hal catatan penting:
1. Sejak awal istilah istilah tentang keselamatan yang digunakan dalam Alkitab adalah istilah istilah yang fungsional, tentang hidup kekinian.
2. Bagaimanapun juga kita harus mengakui peranan umat Allah -Israel- yang ‘memelihara’ konsep keselamatan secara partikularistik.
3. Sementara melakukan perjalanan eksodus ke penggenapan Kerajaan Allah, gereja -tanpa kehilangan kesadaran partikularitasnya- menemukan kembali dimensi universalitas dari kehendak Allah dalam tindakan penyelamatan dunia.
4. Dimensi dimensi pemahaman baru ini berjalan sejajar dengan kesadaran tentang peranan Roh Kudus, yang tidak bisa dibatasi, tetapi juga yang jelas menujukan karyanya untuk keselamatan dunia ini.
5. Konsep keselamatan itu menemukan pengungkapannya dalam kehidupan konkrit manusia.
Dimasa kini khususnya dalam hal alam lingkungan, khususnya harmoni hubungan antara manusia, sesama dan alam lingkungan.
II. PIKIRAN-PIKIRAN TENTANG GEREJA
G e r e j a : Pemahaman Esensial
Gereja adalah milik Tuhan, yang diutus untuk memenangkan untuk dunia ini untuk Tuhan atau mempertahankan apa yang punya Tuhan agar jangan diambil oleh kuasa kuasa dunia ini. Dan karena itu segala sesuatu yang terjadi di Gereja ada dalam wibawa Tuhan, dan harus dilaksanakan sesuai dengan kehendak Tuhan.
G e r e j a : Pemahaman Eksistensial
Gereja hadir sebagai bagian dari rencana dan kehendak Tuhan.
Apapun unsur manusiawinya, Tuhan Allah selalu mengarahkan agar Gereja hadir dan menjadi bagian dari alat Tuhan untuk mewujudkan rencana Tuhan menyelamatkan dunia.
G e r e j a : Pemahaman Fungsional
Hadir dalam sikap kritis, menjadi unsur dinamis karena Allah, untuk menghadirkan sukacita dan sejahtera.
GPIB Suatu Kenyataan Ekklesiologis
Bagaimana menghadirkan Yesus yang tidak berobah dalam dunia yang berobah.
Diperlukan semacam re-thinking, re-shaping dan re-positioning pada GPIB sendiri.
GPIB : Menghadapi Tantangan Historis
GPIB harus lebih cepat menyesuaikan ekklesiologinya dengan kebutuhan masyarakat, yang cenderung mulai mengambil model ‘compact disc’.
Tanpa hal ini, GPIB pada suatu saat bisa menjadi
a-historis.
III.. PIKIRAN-PIKIRAN TENTANG MANUSIA
Penciptaan manusia jelas berdasarkan gambar dan rupa Tuhan sendiri.(Lat. Imago Dei).
Kejadian 2 : 24 secara tidak langsung mengatakan bahwa kesatuan dalam perkawinan memiliki paling tidak empat karakteristik:
Relasi yang eksklusif, Sebuah peristiwa publik yang berakibat social, Permanen, Hubungan seksual antara suami istri.
Penciptaan manusia juga jelas sekali menunjukkan keadaan jasmani manusia yang unik.
Manusia punya memiliki beberapa karakteristik khas, yakni punya nilai, punya kelemahan dan punya keberdosaan.
Beberapa point khusus dalam karya-karya Paulus:
Masyarakat umum - manusia pada umumnya- memiliki semacam pengetahuan dan kesadaran tentang sesuatu yang ilahi dan kehendak sang ilahi.
Diri manusia punya hasrat, akal,dan kehendak.
Tentang kehendak manusia dan kehendak Allah.
Tentang keselamatan
IV. PIKIRAN-PIKIRAN TENTANG ALAM DAN SUMBER DAYA
Cerita penciptaan menjelaskan 2 hal:
1.Alam dan sumber daya itu adalah milik Allah. Sebab Tuhan Allah sendirilah yang menciptakannya
2. Alam dan sumber daya itu -sebagai ciptaan- sama statusnya dengan manusia dihadapan Allah. Sama sama ciptaan.
John Stott mencatat 4 alasan untuk memperhatikan lingkungan hidup: Pertumbuhan penduduk, Penipisan sumber daya alam
3. Kecepatan kemajuan tekhnologis yang justru menghabiskan sumber daya alam secara cepat
4. Kerusakan atmosfir
Lewat penelitian Alkitab Stott mencatat tiga hal sebagai basis Alkitabiah dalam hal bagaimana manusia harus memahami posisinya sebagai pengelola alam dan sumber daya:
1. Tuhan Allah memberikan bagi manusia, wewenang atas bumi
2. Wewenang ini sifatnya co-operatif
3. Wewenang didelegasikan. Dan karena itu harus dipertanggung jawabkan
Ringkasnya, domain bukanlah dominasi apalagi destruksi.
Catatan penting secara konseptual.
1. Konsep bahwa alam dan lingkungan/ kosmologi dan ekologi sejak harus dilihat sebagai ciptaan Tuhan.
2. Gagasan kosmologi dan ekologi Alkitab menunjuk pada kebaikan dan ketelitian Tuhan sebagai pencipta, tetapi juga menuju ke pemenuhan di masa depan.
3. Adanya kuasa kuasa yang bertentangan dengan kehendak Tuhan yang tidak ingin ‘kebaikan’ pada ciptaan Tuhan itu terus berlanjut.
4. Proses penciptaan dan penghembusan nafas kehidupan oleh Allah melalui RohNya itu masih terus berlanjut.
V. PIKIRAN-PIKIRAN TENTANG NEGARA DAN BANGSA
Negara dan bangsa adalah bentuk usaha manusia untuk mencapai kesejahteraan. Namun melalui negara dan bangsa itu manusia lalu mengendalikan kuasa.
Ada banyak teori tentang asal mula sumber kekuasaan.Kita bisa mencatat beberapa diantaranya.
1. Berdasarkan teori aetiologis yang berisikan mitos mitos
2. Berdasarkan teori hukum kodrat insani
3. Berdasarkan Ide atau faham tertinggi
4. Berdasarkan kekerasan saja
5. Berdasarkan kedaulatan rakyat
6. Kita menyebut satu yang khusus, kekuasaan negara itu berasal dari setan
Calvin memastikan bahwa penguasa dan Negara harus menyadari bahwa sumber kekuasaannya adalah dari Allah.Dan karena itu pemerintahan sipil harus memikirkan rakyat sesuai dengan kehendak Tuhan.
Paham bahwa kekuasaan itu berasal dari Tuhan secara ringkas mengingatkan penguasa untuk rendah hati, mengingatkan masyarakat untuk mengkritisi secara positip dan konstruktif sebagai bentuk dukungan.
VI. PIKIRAN-PIKIRAN TENTANG MASA DEPAN
Pengharapan punya dasar dan tujuan yang pasti karena dilandaskan pada Yesus Kristus sendiri dengan bimbingan Roh Kudus. Ini yang selalu di ingat dan dirayakan melalui Ibadah, dimana Yesus Kristus menjadi titik pusatnya.
Pengharapan ini berisikan kemungkinan kemungkinan yang luas dalam mana kita bisa melayani masa depan yang menjanjikan kebenaran, keadilan dan perdamaian.
Memikir dan mengupayakan masa depan adalah merealisir pengharapan.
Demikianlah gereja menghayati pengharapan dan masa depan itu dalam kekinian sambil terus berjalan menuju pemenuhan janji Kristus akan langit baru dan bumi baru.
VII. PIKIRAN-PIKIRAN TENTANG FIRMAN ALLAH
Dalam Firman terkandung seluruh kehendak Allah baik mengenai masa lalu, masa kini maupun masa depan. Firman itu hadir secara konkrit dalam diri Yesus Kristus.
Ungkapan ‘Alkitab adalah Firman Allah’ ini harus dipahami dalam kerangka teologi Gereja.
Dalam teologi Gereja jelas bahwa Firman tertulis yang menjadi Firman yang dikhotbahkan itu punya dua kemungkinan.Untuk di contohi atau diteladani, atau untuk tidak dicontohi dan tidak diteladani.
Tegasnya, Firman untuk dicontohi jangan dihindari, dan Firman untuk dihindari jangan dicontohi. Karena itulah maka dalam teologi Gereja Alkitab disebutkan sebagai Firman Allah.